Senin, 13 Mei 2013

Sebelum Kita Mengeluh...............

  1. Hari ini sebelum kita mengatakan kata-kata yang tidak baik, pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali.
  2. Sebelum kita mengeluh tentang rasa dari makananmu, pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
  3. Sebelum kita mengeluh tidak punya apa-apa, pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan.
  4. Sebelum kita mengeluh bahwa kamu buruk, pikirkan tentang seseorang yang tdk punya apa2 utk dibanggakan.
  5. Sebelumkita mengeluh tentang suami atau istrimu, pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Allah untuk diberikan teman hidup.
  6. Hari ini sebelum kita mengeluh tentang hidupmu, pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.
  7. Sebelum kita mengeluh tentang anak-anakmu, pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.
  8. Sebelum kita mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya, pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan.
  9. Sebelum kita mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir, pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan.
  10. Dan disaat kita lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu, pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.
  11. Sebelum kita menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa & tak pernah berbuat salah.

AKU BELAJAR......

Aku belajar....bahwa tidak selama nya hidup ini indah, kadang ALLAH menyapaku melalui derita.
Tetapi aku tahu bahwa DIA tidak pernah meninggalkanku, sebab itu aku belajar menikmati hidup dengan bersyukur.

Aku belajar.... bahwa tidak semua yg aku harapkan akan menjadi kenyataan,  kadang ALLAH membelokkan rencanaku.
Tetapi aku tahu bahwa itu lebih baik dari yang kurencanakan... Oleh sebab itu  aku belajar menerima semua itu dgn sukacita.

Aku belajar.... bahwa cobaan pasti akan datang dalam hidupku, aku tdk  mungkin berkata "Allah tidak adil ".
Karena aku tahu bahwa semua itu tidak akan melampaui kekuatanku .... Oleh sebab itu aku belajar menghadapinya dengan sabar.

Aku belajar.... bahwa tidak ada kejadian yang harus disesali dan ditangisi,  krn semua rancangan NYA akan selalu indah bagiku.

Maka dari itu aku belajar untuk bersabar, bersyukur & bersuka cita dalam segala perkara. Karena semua itu menyehatkan jiwa dan menyegarkan hidupku...

• Ketika "Kaki" sudah tak kuat berdiri... maka"BERLUTUTLAH".
• Ketika "Tangan" sudah tak kuat menggenggam, "LIPATLAH"
• Ketika "Kepala" sudah tak kuat ditegakkan...maka "MENUNDUKLAH"
• Ketika "Hati" sudah tak kuat menahan kesedihan...maka "MENANGISLAH.
• Ketika "Hidup" sudah tak mampu untuk dihadapi...maka "BERDOALAH"

ALLAH selalu setia bersama kita dan apa saja yang kamu minta dalam DOA dgn penuh keyakinan pasti DIA akan menerimanya...

ALLAH mendengar lebih dari yang kau katakan..
ALLAH menjawab lebih dari yang kau minta..
ALLAH memberi lebih dari yg kau inginkan..

Karena...                                      
• Dibelakangmu ada kekuatan yang tak terhingga..
• Dihadapanmu ada kemungkinan tanpa batas..
• Disekitarmu ada kesempatan yang tiada akhir.
• Lebih dari itu ....... Diatasmu ada ALLAH yang selalu menyertaimu..

Ingatlah sahabat, saudara2 yang tercinta...
Kasih ALLAH padamu abadi, seperti lingkaran, tak berawal & tak berakhir.

=== 10 HAL TENTANG HIDUP ===


  1. Buang jauh dari pikiran kamu tentang hal-hal yang tidak terlalu penting.(umur, tinggi badan, berat badan dll) Biarkan dokter yang mengkhawatirkan hal-hal tsb. Karna itulah alasan kita membayar mereka.
  2.  Bertemanlah dengan orang-orang yang membuatmu ceria. Karena orang yang terlalu banyak berkeluh kesah & sukar menikmati hidup, akan memberikan dampak negatif padamu.
  3.  Jangan pernah berhenti untuk belajar: Pelajari lebih banyak tentang komputer, berkebun, kerajinan tangan, perdalam hobi ataupun hal-hal lainnya. Jangan biarkan otak kamu istirahat terlalu lama. Karna setan akan mengambil alihnya.
  4. Nikmatilah hal-hal sekecil apapun.
  5. Sering-seringlah tertawa, bahkan sekeras yang kamu mau. Tertawalah sampai kamu merasa seperti kehabisan nafas. Dan jika kamu mempunyai teman yang bisa elakukan itu, banyak-banyaklah menghabiskan waktu dengan nya.
  6. Jika kamu sedang bersedih, menangislah. Airmata memang diperlukan dalam hidup ini. Namun, bangkitlah segera. (saat kehilangan seseorang, ketika menghadapi masa sulit, ataupun masalah percintaan, dll ) Karna sesungguhnya satu-satunya orang yang akan selalu bersama kita, hanya diri kita sendiri. Yang lain, hanya titipan-Nya. LIVE while you are alive..
  7. Kelilingi dirimu dengan hal-hal yang kamu sayangi : (mungkin keluarga, binatang peliharaanmu, musik, hobi, kekasih, dll )
  8. Rumah mu adalah tempat dimana kamu berlindung dan menikmati Hidup.
  9. Jagalah kesehatanmu : Jika saat ini dalam keadaan baik,pertahankan itu. Jika saat ini dalam keadaan tidak stabil, periksakanlah segera.
  10. Jangan katakan sesuatu yang bisa membuat orang lain tersudutkan, merasa bersalah & tidak nyaman.
  11.  Sampaikan pada orang yang kamu sayangi bahwa kamu menyayangi mereka. Sampaikanlah pada setiap kesempatan yang kamu bisa.

Falsafah Hidup Orang Jawa

  1. Rame ing gawe,sepi ing pamrih, memayu hayuning bawono (giat bekerja,membantu dengan tanpa pamrih,memelihara alam semesta/ mengendalikan hawa nafsu)
  2. Manungso sadermo nglakoni kadyo wayang umpamane (manusia sekedar menjalani apa adanya seumpama wayang)
  3. Ati suci marganing rahayu (hati yang suci menjadi jalan keselamatan jiwa dan raga)
  4. Ngelmu kang nyata,karya reseping ati.(ilmu yang sejati,membuat tenteram di hati)
  5. Ngudi laku utomo kanti sentoso ing budi. (menghayati perilaku mulia, dengan berbudi pekerti luhur)
  6. Jer basuki mawa bea. (setiap usaha memerlukan biaya)
  7. Olo lan becik dumunung ono awak'e dhewe (kejahatan dan kebaikan terletak dalam dhiri pribadi)
  8. Sing sopo lali marang kabecik'ane liyan iku koyo kewan. (siapa yang lupa akan amal baik/pertolongan orang lain itu laksana binatang)
  9. Titikane aluhur,alusing solah tingkah bahasane lan legawaning ati,darbe sifat berbudi bawalaksana.(ciri orang mulia yakni,perbuatan dan sikap batinnya halus, mempunyai sikap wibawa serta luhur budi pekertinya)
  10. Ngunduh wohing pakarti. (orang dapat menerima akibat dari ulahnya sendiri/karma)
  11. Ajining dhiri soko lathi lan budi (berharganya dhiri pribadi seseorang,tergantung ucapan dan budhi pekertinya/akhlaknya)
  12. Sing sopo biso weruh sakdurunge winarah lan di akoni sepodho - podhoning tumitah iku kalebu utusaning pangeran.
  13. Siapa yang dapat mengetahui apa yang akan terjadi dan di akui sesama manusia,maka dia termasuk utusan Tuhan)
  14. Sing sopo durung wikan anane jaman kalanggengan iku,ojo nganti ngaku janmo linuwih. (siapa yang belum paham akan jaman ke abadian jangan pernah mengaku sebagai orang linuwih/orang yang di anugerahi kelebihan)
  15. Tentrem iku sarananing urip ono ndonyo. (ketenteraman adalah sarana menjalani kehidupandi dunia)
  16. Yitna yuwana,lena kena. (eling waspada akan selamat,yang lengah dan lalai akan celaka)

10 Filosofi Orang Jawa


10 filosofi hidup org jawa sebagaimana sering diwejangkan orang tua kita. Smg bermanfaat...


  1. Urip Iku Urup (Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin    besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik)
  2. Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dhur angkoro (Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak).
  3. Suro Diro Joyoningrat, Lebur Dening Pangastuti (segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar)
  4. Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpo Bondho (Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan; kekayaan atau keturunan; Kaya tanpa didasari kebendaan)
  5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan (Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu).
  6. Aja Gumunan, Aja Getunan, Ojo Kagetan, Ojo Aleman (Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut; Jangan mudah kolokan atau manja).
  7. Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman (Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi
  8.  Ojo Keminter Mundak Keblinger, Ojo Cidra Mundak Ciloko (Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah;Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka).
  9.  Ojo Milik Barang Kang elok, Aja Mangro Mundak Kendo (Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat)
  10. 10. Ojo Adigang, Adigung, Adiguna (Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti):)

Minggu, 24 Juli 2011

Memberi dan menerima feedback

Memberi dan menerima feedback

Feedback
Memberi dan menerima feedback (sebagian fasilitator lebih suka istilah feedforward atau umpan untuk maju) adalah kemampuan dasar yang mesti dimiliki anggota kelompok. Dengan kemampuan itu, proses bekerja dalam kelompok/ organisasi bisa dilakukan secara partisipatif atau demokratis.
Banyak feedback belum tentu berarti dinamika yang positif. Karena, cara yang salah dalam memberi atau menerimafeedback justru akan membuat kelompok/ organisasi goyah atau berantakan karena konflik. Di sini, fasilitator dapat membantu anggota kelompok/ organisasi memahami dan mengaplikasikan prinsip/ teknik dalam memberi dan menerima feedback yang konstruktif seperti dipaparkan sbb.
Memberi feedback
  • Deskriptif, bukan evaluatif”Apa yang Anda bicarakan adalah ngawur!”
    ”Apa yang Anda sampaikan berbeda dengan tujuan diskusi ini.”
”Performa kelompok ini buruk sekali!”
”Kelompok ini memproduksi 10 unit, sementara kelompok lain memproduksi 15”
Feedback yang evaluatif cenderung mengganggu emosi penerima ketimbang memberi ide yang dapat dipikirkan dan ditindaklanjuti. Dengan memberi feedback yang deskriptif, kita juga sebetulnya menghindari pelabelan yang dapat membuat penerima menolak karena terhina, bukan karena ide kita buruk.
”Kamu kok malas”
”Tiga pertemuan terakhir, kamu datang 15 menit setelah acara dimulai”
Juga menghindari kesan blaming pada orang.
”Ini gara-gara kamu sih!”
”Keterlambatan produksi terjadi karena input dari kelompok kamu
 datang 10 menit darideadline.
  • Spesifik
    ”Laporan ini bagus sekali”

    ”Laporan ini memiliki sejumlah grafik yang membantu saya memahami dengan cepat isi laporan.
     Bagus sekali!”Orang tidak mungkin beraksi secara tepat bila menerima feedback yang tidak jelas. Lebih spesifik lebih bagus
  • Apresiatif. Kadang kita hanya fokus pada hal yang perlu diperbaiki, tapi lupa hal yang perlu dipertahankan. Ungkap pula hal positif agar performa dari orang bertahan dan meningkat.
  • Sesegera mungkin. Jangan menunda. Feedback yang diberikan terlalu lama akan membuat orang terlambat memperbaiki diri. Meski disarankan sesegera mungkin, namun perhatikan pula kondisi emosi si penerima. Bila calon penerima sedang tidak dalam mood yang tepat, ada baiknya fasilitator menunggu sebentar untuk waktu yang tepat atau bahkan membuat sessi singkat untuk bina suasana terlebih dahulu.
  • Sebelum memberi feedback, boleh juga minta klarifikasi. Adakalanya kita perlu meminta klarifikasi sebelum menyampaikan feedback. Meminta klarifikasi penting karena beberapa hal 1) agar kita bisa memberi feedback yang akurat, 2) memberi konteks yang jelas padafeedback yang ingin kita sampaikan, dan 3) membantu penerima dalam memahamifeedback kita.”Anda melakukan itu dengan tujuan…., betul apa yang saya tangkap? Nah, menurut saya….”
  • Gunakan bahasa pengganti orang yang tepat. Kalau memang feedback itu berasal dari Anda sendiri, maka nyatakan: “Menurut saya….” Namun, bila sudah ada kesepakatan kelompok, maka sampaikan “Menurut kami…” Jangan mengatakan menurut kita/ kami ketika sumbernya adalah anda sendiri. Kata pengganti orang yang tepat memberikan kejelasan tentang siapa yang memberi umpan balik.
  • Minta klarifikasi setelah memberi. Khususnya bila pemberi feedback ingin meminta tanggapan/ tindak lanjut dari penerima, ada baiknya pemberi memastikan bahwafeedbacknya dipahami secara akurat. Anda bisa bertanya, ”Apakah masukan saya mudah untuk dipahami?”
  • Beri alternatif solusi. Ingat feedback itu disampaikan untuk kemajuan bersama dan bukan bertujuan untuk menguji atau mengetest seseorang apalagi membuat Anda terlihat hebat. Karenanya, bila Anda tahu ada alternatif-alternatif solusi, maka sampaikan pula dengan jelas dan terbuka. Jangan menunggu penerima feedback untuk berpikir sementara Anda menikmati posisi Anda.
Menerima feedback
  • Dengarkan secara aktif. Gunakan teknik-teknik mendengar aktif. Dengarkan tanpa prasangka, ikuti sambil tandai, khususnya, hal-hal yang menurut Anda belum jelas/ terlalu umum.
  • Tanyakan hal-hal yang belum jelas. Jangan langsung menjawab bila Anda belum paham betul. Tanyakan saja hal-hal yang Anda temukan sewaktu mendengar aktif.
  • Jangan difensif. Tidak ada gunanya berlaku defensif. Anda bisa saja salah, jadi dari pada membuang masukan yang berharga. Dengarkan dan bersikaplah terbuka.
  • Berterimakasihlah. Pahami bahwa orang memberi feedback dengan usaha dan berniat untuk kemajuan Anda. Jadi, hargai usaha mereka, berterimakasihlah.

5 Hukum Komunikasi Yang Efektif

5 Hukum Komunikasi Yang Efektif

5 Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of Efffective Communication) yang kami kembangkan dan rangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.


Komunikasi
Hukum # 1: Respect
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan.

Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaaan seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim.
Bahkan menurut mahaguru komunikasi Dale Carnegie dalam bukunya How to Win Friends and Influence People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus. Seorang ahli psikologi yang sangat terkenal William James juga mengatakan bahwa "Prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai." Dia mengatakan ini sebagai suatu kebutuhan (bukan harapan ataupun keinginan yang bisa ditunda atau tidak harus dipenuhi), yang harus dipenuhi. Ini adalah suatu rasa lapar manusia yang tak terperikan dan tak tergoyahkan. Lebih jauh Carnegie mengatakan bahwa setiap individu yang dapat memuaskan kelaparan hati ini akan menggenggam orang dalam telapak tangannya. 
Charles Schwabb, salah satu orang pertama dalam sejarah perusahaan Amerika yang mendapat gaji lebih dari satu juta dolar setahun, mengatakan bahwa aset paling besar yang dia miliki adalah kemampuannya dalam membangkitkan antusiasme pada orang lain. Dan cara untuk membangkitkan antusiasme dan mendorong orang lain melakukan hal-hal terbaik adalah dengan memberi penghargaan yang tulus. Hal ini pula yang menjadi satu dari tiga rahasia manajer satu menit dalam buku Ken Blanchard dan Spencer Johnson, The One Minute Manager.
Hukum # 2: Empathy
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.
Secara khusus Covey menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti (Seek First to Understand -
understand then be understood to build the skills of empathetic listening that inspires openness and trust). Inilah yang disebutnya dengan Komunikasi Empatik. Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain.
Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya. Oleh karena itu dalam ilmu pemasaran (marketing) memahami perilaku konsumen (consumer's behavior) merupakan keharusan. Dengan memahami perilaku konsumen, maka kita dapat empati dengan apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, minat, harapan dan kesenangan dari konsumen. Demikian halnya dengan bentuk komunikasi lainnya, misalnya komunikasi dalam membangun kerjasama tim. Kita perlu saling memahami dan mengerti keberadaan orang lain dalam tim kita. Rasa empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun teamwork.
Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima.
Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan sikap yang positif. Banyak sekali dari kita yang tidak mau mendengarkan saran, masukan apalagi kritik dari orang lain. Padahal esensi dari komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi satu arah tidak akan efektif manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang merupakan arus balik dari penerima pesan. Oleh
karena itu dalam kegiatan komunikasi pemasaran above the lines (mass media advertising) diperlukan kemampuan untuk mendengar dan menangkap umpan balik dari audiensi atau penerima pesan.
Hukum # 3: Audible
Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.
Hukum # 4: Clarity 
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Ketika saya bekerja di Sekretariat Negara, hal ini merupakan hukum yang paling utama dalam menyiapkan korespondensi tingkat tinggi.
Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana.
 
Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.
Hukum # 5: Humble
Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah
hati yang kita miliki. Dalam edisi Mandiri 32 Sikap Rendah Hati pernah kita bahas, yang pada intinya antara lain: sikap yang penuh melayani (dalam bahasa pemasaran Customer First Attitude), sikap menghargai, mau mendengar
dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok komunikasi yang efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling menguatkan.